Pendiri
Singasari adalah Ken Arok.
Sejarah
berdirinya Singasari bermula dari terbunuhnya Akuwu Tumapel oleh Ken
Arok dalam upayanya mendapatkan Ken Dedes istri Tunggul Ametung.
Atas siasatnya Ken Arok berhasil menjadi Akuwu Tumapel dan mempersunting Ken
Dedes. Setelah peristiwa di lapangan Ganter 1222, Ken Arok mendirikan
kerajaan Singasari.
Raja-raja Singasari adalah sebagai berikut:
o
Ken Arok (1222-1227), bergelar Sri Ranggah
Rajasa Sang Amurwabumi. Tahun 1227 dibunuh oleh Budak Batil atas
suruhan Anusapati.
o
Anusapati (1227-1248), ia adalah anak Ken Dedes
dengan Tunggul Ametung, memerintah cukup kama. Akhir hidupnya ia dibunuh Tohjoyo.
Abu jenazahnay dimakamkan di candi Kidal.
o
Tohjoyo (1248), Tohjoyo adalah anak Ken Arok
dengan Ken Umang, berkuasahanya sebentar, karena Ranggawuni (anak
Anusapati) dengan bantuan Mahesa Campaka berhasil merebut tahta.
o
Ranggawuni (1248-1268), ia bergelar Srijaya
Wisnu Wardhana. Dalam permerintahannya Raggawuni dibantu oleh Mahesa
Campaka yang bertugas sebagai Ratu Anggabaya bergelar Narasingamurti,
adapun tugasnnya menanggulangi bahaya mengancam kerajaan. Tahun 1269 Ranggawuni
wafat, abunya dimakamkan di dua tempat, yaitu di candi Jago sebagai Budha
Amogapasa dan candi Weleri sebagai Shiwa. Sedangkan Mahesa
Campaka wafat pada tahun 1289 dimakamkan di Kumeper dan Wudikucir.
o
Kertanagara (1269-1292), pada masa kerajaan
Kertanagara ini Singasari mencapai puncak kejayaannya.
Usaha-usaha yang dilakukan
antara lain:
Kertanagara
bercita-cita menyatukan Nusantara. Pejabat Negara yang dianggap menghalangi
cita=citanya disingkirkan. Misalnya : Kebo Arema diganti Kebo Tengah,
Ranganata dijadikan Adyaksa di Tumapel, banyak Wide
dijadikan Bupati Sumenep Madura bergelar Aryawiraja dan
sebagainya. Tahun 1275 Kertanegara mengirim ekspedisi Pamalayu untuk
menaklukkan Melayu, dilanjutkan menaklukkan Bali, Padang, Sunda,
Bakulapura (Kalimantan Barat Daya) dan Gurun (Maluku mengisolasi
Sriwijaya.
Usaha menghadapi ekspansi
Kubilai Khan
Kubilai
Khan adalah kaisar Mongol telah berulang-ulang mengirim utusan ke Singasari
agar mau mengakui kekuasaanya tapi selalu ditolak Kertanegara. Tahun
1289 datang lagi utusan Kubilai Khan
bernama Meng-ki. Oleh Kertanegara wajah utusan Mongol tadi dilukai. Mongol
menyiapkan pasukannya untuk menyerbu Jawa. Untuk menghadapinya,
Kertanegara berkerjasama dengan Raja Campa Jaya Singawarman III.
Kebudayaan Peninggalan
Singasari
·
Candi
Kidal, makam Anusapati
·
Candi
Jago (Jajaghu), makam Ranggawuni
·
Patung
Pradya Paramita atau Dewi Lambang kesempurnaan, sebagai perwujudan Ken Dedes
·
Patung
Joko Dholok, yaitu perwujudan Kertanegara sebagai Jina atau Dhyani
Pada masa Singasari ini
unsure kebudayaan asli tampak menonjol.
Misalnya:
Bentuk Candi Jago yang merupakan
punden berunda-undak.
Munculnya tokoh
punakawan sebagai pengiring tokoh utama pewayangan pada
Relief Candi Hago.
0 komentar:
Posting Komentar